Rabu, 03 Oktober 2012

SEKILAS SEJARAH BMT UGT
SIDOGIRI

Sudah satu dasa warsa Koperasi BMT UGT Sidogiri berdiri dan menapakkan kakinya didalam dunia perekonomian islam di Indonesia. Dan tentu cukup banyak pengalaman, rintangan dan hambatan yang sudah dialami. Akan tetapi alhamdulillah, koperasi BMT UGT Sidogiri hingga kini masih tetap eksis bahkan lebih maju dan berkembang dari tahun-tahun sebelumnya.
Usaha ini diawali oleh keprihatinan Bapak KH. Nawawi Thoyib ( Alm ) pada tahun 1993 akan maraknya praktek-praktek renten di Desa Sidogiri, maka beliau mengutus beberapa orang untuk mengganti hutang masyarakat tersebut dengan pola pinjaman tanpa bunga dan alhamdulillah program tersebut bisa berjalan hampir 4 tahun meskipun masih terdapat sedikit kekurangan dan praktek renten masih belum punah. Dari semangat dan tekad itulah para pendiri Koperasi yang pada waktu itu dimotori oleh Ust H. Mahmud Ali Zain bersama beberapa Asatidz Madrasah ingin sekali meneruskan apa yang menjadi keinginan Bapak KH. Nawawi Thoyib ( Alm ) agar segera terwujud lembaga yang diatur rapi dan tertata bagus. Seperti dawuhnya Sayyidina Ali R.A. bahwa ” Suatu kebaikan yang tidak diatur secara benar akan terkalahkan oleh Keburukan yang terencana dan teratur ”.
Pada tahun 1996 di Probolinggo, tepatnya di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong sedang berlangsung acara seminar dan sosialisasi tentang Konsep Simpan Pinjam Syariah yang dihadiri oleh KH. Nur Muhammad Iskandar SQ dari Jakarta sebagai ketua Inkopontren, DR. Subiakto Tjakrawardaya Menteri Koperasi dan DR. Amin Aziz sebagai ketua PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil) Pusat. Kemudian Ust H. Mahmud Ali Zain mengajak teman-teman asatidz untuk mengikuti acara tersebut. Tidak hanya berhenti disitu saja, namun dilanjutkan dengan kegiatan sosialisasi tentang perbankan syariah di Pondok Pesantren Sidogiri yang dihadiri oleh Direktur utama Bank Mu'amalat Indonesia Bapak H. Zainul Bahar yang dilanjutkan dengan pelatihan BMT dengan mengirim 10 orang untuk mengikuti acara tersebut selama 6 hari. Maka dari panduan dan materi yang telah disampaikan itulah para Asatidz yang terdiri dari Ust H. Mahmud Ali Zain (saat itu sebagai Ketua Kopontren Sidogiri), M. Hadlori Abd. Karim (saat itu sebagai Kepala Madrasah Ibtidaiyah Pondok Pesantren Sidogiri), A. Muna’i Achmad (saat itu sebagai Wk. Kepala Madrasah Ibtidaiyah Pondok Pesantren Sidogiri), M. Dumairi Nor (saat itu sebagai Wk. Kepala Madrasah Ibtidaiyah Pondok Pesantren Sidogiri) dan Baihaqi Ustman (saat itu sebagai TU Madrasah Ibtidaiyah Pondok Pesantren Sidogiri) serta beberapa pengurus Kopontren Sidogiri yang terlibat, berdiskusi, dan bermusyawarah yang pada akhirnya seluruh tim pendiri sepakat untuk mendirikan Koperasi BMT yang diberi nama Baitul Mal wat-Tamwil Maslahah Mursalah lil Ummah Pasuruan disingkat BMT MMU. Mengapa memakai nama MMU?, karena seluruh pendiri pada waktu itu adalah guru-guru MMU (Madrasah Miftahul Ulum) Pondok Pesantren Sidogiri. Dan ditetapkanlah pendirian Koperasi BMT MMU Pasuruan pada tanggal 12 Rabi’ul Awal 1418 H (ditepatkan dengan tanggal lahir Rasulullah SAW) atau 17 Juli 1997 yang berkedudukan dikecamatan Wonorejo Pasuruan. Disaat itu kantor pelayanan pertama BMT MMU masih sewa dengan ukuran luas + 16 m2 dan Modal awal sebesar Rp 13.500.000 ,- yang terkumpul dari anggota sebanyak 148 orang, terdiri dari para asatidz, pengurus dan pimpinan MMU Pondok Pesantren Sidogiri. Menurut sumber dan pelaku langsung, bahwa dari dana sebesar Rp 13.500.000 ,- pada waktu itu untuk bisa memutar dan memproduktifkan dana tersebut sangat banyak sekali hambatan, rintangan dari lingkungan sekitar. Namun sedikitpun para pendiri ini tidak ada yang putus asa ataupun menyerah bahkan menjadikan semangat untuk terus maju. Seiring berjalannya waktu pada tanggal 4 September 1997, disahkanlah BMT MMU Pasuruan sebagai Koperasi Serba Usaha dengan Badan Hukum Koperasi nomor 608/BH/KWK.13/IX/97.
Setelah Koperasi BMT MMU berjalan selama dua tahun maka banyak masyarakat Madrasah diniyah yang mendapat bantuan guru dari Pondok Pesantren Sidogiri lewat Urusan Guru Tugas ( UGT ) mendesak dan mendorong untuk didirikan koperasi dengan skop yang lebih luas yakni skop Koperasi Jawa Timur, juga ikut mendorong berdirinya koperasi itu adalah para alumni Pondok Pesantren Sidogiri yang berdomisili di luar Kabupaten Pasuruan, maka pada tanggal 05 Rabiul Awal 1421 H ( juga bertepatan dengan bulan lahirnya Rasulullah SAW ) atau 22 Juni 2000 M diresmikan dan dibuka satu unit Koperasi BMT UGT Sidogiri di Jalan Asem Mulyo 48 C Surabaya, Lalu tidak terlalu lama mendapatkan Badan Hukum Koperasi dari Kanwil Dinas Koperasi, PK dan M Propinsi Jawa Timur dengan Surat Keputusan no: 09/BH/KWK/13/VII/2000, tertanggal 22 Juli 2000 dengan nama Koperasi Usaha Gabungan Terpadu ( UGT ) Sidogiri. Mengapa memakai nama UGT ?, karena Mayoritas pendiri pada waktu itu adalah Pondok Pesantren atau Madrasah yang tergabung dalam URUSAN GURU TUGAS (UGT) / mengambil guru tugas dari Pondok Pesantren Sidogiri
Alhamdulillah kini Koperasi BMT UGT Sidogiri sudah berumur 11 tahun dengan kemajuan yang cukup pesat menurut data per 31 Oktober 2011, omzet sebesar Rp 1.329.663.429.574,00. asset sebesar Rp 348.577.191.719,00 dan jumlah cabang, cabang pembantu dan kantor Kas sebanyak 138 outlet yang tersebar di Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

Pengawas, Pengurus dan Manajer Pusat
Pengawas
Pengawas Syariah                         : KH.A. Fuad Noer Chasan
Pengawas Managemen                 : H. Ach. Wafir Irsyad
Pengawas Keuangan                     : A. Saifulloh Muhyiddin
Pengurus
Ketua                                              : H. Mahmud Ali Zain
Wakil Ketua I                                  : H. Abdulloh Rahman
Wakil Ketua II                                 : HM. Sholeh Abd. Haq
Sekretaris                                       : A. Saifulloh Naji
Bendahara                                         : H. Muna’i Ahmad

Manajerial
Manajer Utama                                 : Abd Majid
Manajer Keuangan                           : Abd Rokhim
1. Staf  Akuntansi & Audit Internal    : Saiful Walid
                                                               : Moch. Sholeh Hanifah
   2. Staf  Operasional                           : Ach. Erfan Afandi

Manajer SDI                                       : Hariyanto, SH
   1. Staf SDI, personalia & umum       : M. Muhlas
   2. Staf  Administrasi                          : M. Hasyim : Ismail Khidir
   3. Staf  Resepsionis                            : Nur Kholis

Manajer Marketing                             : HM. Sholeh Wafi
   1. Staf  Funding dan Jasa              : A. Thoha Putra
   2. Staf  Financing                           : A. Misbahul Munir

Manajer IT : M. Aunur Rahman
   1. Staf Pengembangan Software         : Iqbal Fatah
   2. Staf Sarana & Logistik                   : M. Fauzi
                                                              : Agus Salim Selengkapnya...

 BMT UGT SIDOGIRI MENUJU KELAS DUNIA

Pasuruan– Koperasi BMT UGT Sidogiri telah bersiap menjadi koperasi terbesar di dunia untuk memaksimalkan pelayanannya terhadap masyarakat. Untuk itu diperlukan kerja keras semua pihak, termasuk dukungan Pemerintah.
“Saat ini omset Koperasi BMT UGT Sidogiri sudah tembus 1 triliun. Berarti saya yakin tidak lama lagi koperasi Sidogiri menjadi salah satu koperasi terbesar di dunia.” kata Braman Setyo, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur saat memberikan sambutan mewakili Gubernur Jawa Timur, pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi BMT UGT Sidogiri, di GOR Kota Pasuruan.
Braman Setyo menambahkan, BMT UGT Sidogiri telah memasuki tahapan yang menempatkan dirinya sebagai aset nasional, “Saat ini jelas kami merasa bangga bahwa Jawa Timur punya Sidogiri yang telah menjadi aset nasional, andalan membantu Pemerintah mewujudkan kemakmuran masyarakat, tidak hanya di Jawa Timur tapi seluruh masyarakat Indonesia.” ujar Braman.
Sementara itu H. Mahmud Ali Zain, Ketua Pengurus BMT UGT Sidogiri menegaskan bahwa kinerja pengurus dan karyawan sepanjang tahun 2011 mengalami peningkatan. Beberapa program kerja telah dilaksanakan dengan baik.
“Saat RAT tahun lalu ditargetkan SHU mencapai 40% dan alhamdulillah tahun ini mencapai 45%.” tutur Mahmud di hadapan sekitar 3000 anggota yang memadati stadion olahraga Kota Pasuruan.
Menurut Mahmud, capaian tersebut tidak lepas dari kerja keras dan keyakinan semua pihak, baik pengurus, karyawan dan para anggota, “Semoga kita bisa bekerja lebih baik lagi pada tahun yang akan datang.” imbuh Mahmud yang disaksikan 600 karyawan BMT yang menyempatkan diri datang dari seluruh penjuru Indonesia.
Pantauan NU Online, RAT dihadiri 60% dari total anggota yang berjumlah 6000 orang. RAT tahun 2012 sebagai laporan dan evaluasi kinerja 2011 dan penyusunan program kerja 2012 semakin semarak dengan keterlibatan mitra BMT UGT. Di seputar lokasi dipadati para UKM binaan BMT Sidogiri, termasuk beberapa perbankan dan perusahaan nasional yang selama ini menjalin kerjasama. Di akhir acara, dibagikan belasan door prize, seperti umroh gratis, sepeda motor, dan lainnya.\ Sumber PCNU PASURUAN
Selengkapnya...

CERAMAH: Ustaz Hamid Burhan saat berceramah di sela-sela penancapan tiang pertama Sekretariat PCNU Kabupaten Kayong Utara di Jalan Bhayangkara Sukadana, Senin (1/10) lalu. M SURIMIK UNTUK PONTIANAK POST
SUKADANA – Menyangkut masih adanya oknum-oknum tak bertanggungjawab yang menjalankan aksi bom bunuh diri, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Kayong Utara, menegaskan bahwa mereka itu adalah teroris. Mereka juga dinilai merusak tatanan keamanan dan ketertiban dalam berbangsa dan bernegara.

“Terorisme itu bukan perjuangan mati syahid. Itu bunuh diri. Itu boleh dikatakan pemberontak yang melawan negara. Kalau para teroris yang mengaku-ngaku Islam tidak mau islah dalam sistem kenegaraan kita saat ini, negara berhak menumpasnya,” tegas Ustaz Hamid Burhan, dewan Syuriah PCNU Kabupaten Kayong Utara, sekaligus Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kayong Utara, Senin (1/10) lalu, saat menyampaikan tausiyah di sela-sela penancapan tiang pertama Sekretariat PCNU Kabupaten Kayong Utara di Sukadana.

Ditegaskan dia bahwa NU merupakan organisasi keagamaan kebangsaan, sehingga dalam berdakwah tidak terlalu ekstrem atau fleksibel. “Penancapan tiang atau tongkat pertama pembangunan sekretariat PCNU KKU ini, semoga tanda supaya dalam membina maupun membangun umat yang berkualitas harus lebih ditingkatkan lagi. Tongkat itu memiliki fungsi untuk berbagai keperluan. Demikian juga dengan NU, memiliki peran aktif dalam mencerdaskan perikehidupan berbangsa dan bernegara dengan baik, khususnya dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika,” jelasnya.

Dikatakannya peran NU sangat penting dalam pendirian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tahun 1945, karena organisasi ini didirikan tahun 1926. Dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, disebutkan dia bagaimana para alim ulama NU bahu-membahu mengajak umat berjuang membela negara.
Demikian juga ketika memasuki tahun 1950, dia menceritakan bagaimana ketika terjadi gesekan ideologi kenegaraan, sehingga munculnya berbagai pemberontakan bersenjata separatis atau ingin memisahkan diri dari NKRI. NU disebutkan dia, ikut berjuang menjaga keutuhan NKRI. Bahkan ketika Negara Islam Indonesia (NII) yang diasaskan SM Kartosuwiryo, NU menegaskan RI tidak bertentangan syariah karena di sistem perundang-undangannya mengakomodir kepentingan umat dan menghargai kebhinekaan rakyatnya. (mik) Selengkapnya...